Tuesday, July 29, 2008

keraguan










Awan tak menunjukan arah
Bulan memberi sinar yang remang
Angin berhembus kencang
Dingin tak memberi pilihan
Berdiri di jalan ini
Membuatku berteman ragu

Merah memang tangisku
Karena bingung menjadi mataku
Awan kian kelabu
Saat kaki ku menjadi kaku
Bergemingku dalam sendu
Menunggu waktu menyeret sekujur tubuhku
Dalam bubur penyesalan yang tak mampu ku bau
Melihat muakku
Pada segala palu pengadilan hidupku

Oh engakau sang manusia berkawan ragu
Nyatakanlah mau mu
Tenang memang ingin kau kenakan sebagai jubah kehormatan
Namun ingat...
Waktu mencoba menyadarkan
Bahwa kau tersesat...
Wahai engkau, manusia berkawan ragu…













No comments: