Friday, September 17, 2010

Ungkapan hati


Kemana sebenarnaya kuharus pergi
Pada siapa kuharus berbagi
Kepedihan perpisahan pasti terjadi..
Meski tiada saling menemui..

Aku memang menyayangimu..
Dan juga menyanjungmu..
Namun aku menyadari siapa diriku..
Yg takkan pantas bersanding denganmu..

Mutiara terpendam dibalik karang
Itulah dirimu yang tersembunyi
Kan sulit dijumpai oleh seseorang
Yg mencari tidak dengan mata hati..

Bila kau ingin pergi..
Melangkahlah tanpa rasa ragu..
Insya Allah aku Ikhlas melepasmu..
Karna aku tak berhak memilikimu..

Senyummu takkan pernah terganti
Hadirmu kan slalu ada dihati

Bagai awan yg berusaha mencapai langit
Bagai hujan merindukan pelangi
Anilah aku yang hanya bisa mengingat
Namun tiada berhak tuk memiliki

Membutuhkan waktu tuk melupakan
Bahkan takkan hilang dalam angan

Bersama sya’ir ini kutitipkan..
Beberapa pesan juga ungkapan..

Maapkan aku yg selama ini telah mengganggumu... maapkan aku yg telah mengacaukan hatimu. Tak ingin aku menggapaimu.. karna hatiku amat menyayangimu. Bagiku.. terlalu besar anugrah yg kudapat, bila kau berjodoh denganku.
Pesanku.. jagalah diri baik2, bijaklah dalam menentukan arah.. jadikanlah masa lalu sbagai sarana.. yg memiliki hikmah sebagai pelajaran. Jagalah hatimu agar tak terbutakan dari keinginan dan hasrat yg sebenarnya banyak mengandung tipu daya.

“Sesuatu yang baik... belum tentu benar. Sesuatu yang benar..belum tentu baik. Sesuatu yang bagus.. belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna.. belum tentu bagus”

Tuesday, September 14, 2010

Do'a dalam ratap



Terhenti sejenak perjalanan ini..
kegelapan malam mengiringi..
kuterdiam dalam lamun..
sembari menunggu waktu berganti..

Menyibak kabut di dinginya pagi
membuka tabir dalam sunyi..
terungkap kini sesuatu yang ditunggu
meski masih terbalut ragu..

Menanggung lara tiada pelipur..
Dihati yang tersayat oleh rasa.

oh TUHAN...
meski kutahu berlawanan
apalah dayaku yg tertawan
hati membeku dalam bisu
tiada arah tempat bertuju

dalam sujud kupanjatkan do'a
walau berat hati ku meminta..

sandingkanlah segera dia
dengan yang terbaik yang kau beri cinta.

berusaha ikhlas kumelepas..
meski hati ini menangis

biarlah... biarlah...
kan kubawa yg berlalu
dalam memori kesendirianku

biarkanlah...
dia pergi dalam kehidupanku

namun.. ijinkanlah..
dia selalu ada dalam kenanganku

bahagianya bahagiaku
dukanya menyayat hatiku..
sungguh aku tak akan sanggup
bila ia hancur bersamaku..

Sunday, September 12, 2010

Untukmu




Sulit memungkiri
kehilanganmu bak cemeti yang lebamkan tubuhku
Tak bisa kumembohongi diri
Melihatmu dengannya mengurailah air mata

Namun..
bukanlah masalah bagi jiwaku
Kebahagiaanmu jauh lebih penting
Kebahagiaanmu obat termanjur
bagi luka bekas cemetiku
Kebahagiaanmu wadah bagi air mataku
agar tak tercurah sia-sia

kudo'akan untukmu..
agar harapanmu segera terkabulkan..

Pasangan hidup yang kan DIA kirimkan
mungkin tiada berbeda
namun..
dialah ladang..
dimana kau bisa memanen pohon bahagia

Jangan kau korbankan yang kan datang..
Hanya untuk kenangan lamamu denganku
kenangan masa lalu yg harus terkubur..
karna lebih banyak air mata dari pada senyum ceria

belum tentu kan kau dapati
Kebahagiaan yang kan kau rengkuh dengannya
Bila dirimu masih bersamaku...

Bersamanya....
Kulihat hari-harimu lebih cerah

kini..
ku kan melangkah kembali
demi melanjutkan pencarianku..

takkan pernah ku berhenti..
hingga tiada pintu yg dapat kulalui.

Saturday, September 4, 2010

Bait-bait Goresan



Masa kini telah berganti,
Hati terus bernyanyi
Beragam mimpi yang kian terbagi….
Berakar kuat menghujam erat ke dalam relung hati

Hari berganti dilalui
Liku kehidupan menghiasi
Berjuta harapan meniti….

Desir angin menghembuskan sejuk
Menyambut hari pergantian yang berlalu
Bintang bertebar menghias langit
Bersinar menerpa wajah berseri

Do’a-do’a tercurah dijiwa
Siluet tubuh yang terbungkus rasa….
Berbisik hasrat kala sunyi menghening

Desah lembut sang dewi cinta
Apakah terlambat berujung duka….
Saat tubuh itu mulai tertatih,
Dan mulutpun telah mengerang letih
Bayang perjalanan yang torehkan pedih….

Jiwa mengumpat dengan lidah yang memikat,
Hidup hanyalah dongeng dalam mimpi
Akhir semua menjumpa asa
Akankah harapan sesuai keinginan?
Kita semua takkan tahu….


Thursday, September 2, 2010

Misteri hidup



Butir-butir pasir kehidupan
Menelan kebahagiaan bersama penderitaan
Sekejap kaki menginjak bumi
Terkurung sepi dalam misteri

Segenap rahasia bersama kehidupan
Berjalan menuju kematian
Disetiap hamparan penderitaan
Tersimpan cahaya pencerahan

Cobaan sbagai kasih sayang
Ketenangan dalam kegelisahan
Kemenangan bersama kesabaran
Kesulitan menggapai kemudahan

Meredup dunia
Melepuh gelanggang
Berlindung kesabaran iman
Pelita jendela dalam gelap

Kematian... memeluk kehidupan
Kematian.. menuju keabadian
Sebatas akhir.. awal memetik kebahagiaan
Menuju yang selalu dirindu

Ya Allah.. iringi langkahku dengan rahmat-MU
Tempatkan aku didalam jalan penuh ridho-MU

Sebuah asa


Tertulis kata tiada dusta
Melepas kalimat dengan rasa,
Rasa bersemayam kasih cinta
Benihkan tali samar mata
Merengkuk puing patahan jiwa.

Hadir tanpa asa
Curam air mata mengering telaga.
Rasa datang tersendat lambat
Menjelma perlahan mendekat

Menyalakan api pembakar jelma setan,
Rapi di tata searah jalan.
Memberi terang langkah
Langkah tanpa arah tak berpeta.

Thursday, August 26, 2010

Jurang Kehidupan

Hilang jiwa dalam hening
Tersudut dalam kehampaan jurang nista
terperosok bersama keterpurukan

langit smakin gelap
gelegar sang guntur dalam kemendungan
kilatan dewa petir menghujam
aku tetap mendongak ke atas
nyata begitu suram pandangan ini

dalam khayal separuh hatiku..
aku merasakan..
hanya sejengkal aku berdiri dari suramnya hidup
ku tak ingin terjatuh dalam jurang-jurang itu..

ku ingin menemukan..
sebuah jurang kebahagian..
sebuah jurang harapan...
bukan Jurang yang menggelapkan hatiku..
bukan jurang yang memberiku kebutaan akan syurga dunia..

Yaa.. Robbi..

waktu terus berjalan..
malam kian sunyi..
aku yg hina memberanikan datang
dgn kerendahan kubersujud..

ya robbi...
ijinkan aku mendekat
ijinkan aku bersimpuh.

ya.. Robbi..
aku yg berlumur dosa karena kealpaanku..
sungguh2 meminta dalam hatiku..
Jangan Kau campakan aku dalam murkaMu
basuhlah aku dg ampunanMu
selimutkanlah aku dg kasihMu…..

Ya.. Robbi..
Aku bersimpuh dihadapanMU..
bukan meratapi..jalan takdir ku..
Aku bersimpuh dihadapanMu..
bukan meratapi..kesengsaraan ku..
Aku bersimpuh dihadapanMu..
karena aku haus..
haus akan cinta...dan kasihMU.

Ya.. Robbi..
Dekatlah lah Engkau padaku..
agar tenang jiwa ini..
agar tentram hidup ini..
Agar damai menjalani takdirku..

Biarkan lah aku tersenyum..
dengan semua keputusan Mu..
Sesungguhnya..
Engkau yg Maha mengetahui apa yg terbaik untukku..

Renungan


saat malam kian hening
ku diam termenung…….
dalam keangkuhan penuh nista
berusaha menyadari akan dosa..

mungkinkah kan terhenti
dusta terganti oleh bijak
mecoba sesali yang kelabu
namun enggan sebut nama-Mu

kini kutersudut terpojok
tersandar di tembok yang rapuh
hati terus berteriak..
harus.. harus...harus!!!
ku harus memilih..

Ya Allah..Ya Robbi
tunjukanlah jalan yang diRidhoi
arahkan hidup yang hakiki
dalam restu yang suci.

Tuesday, August 24, 2010

Pelangi

Dalam sunyi bersama awan kelabu..
kutempuhi lorong berliku
mencari setitik sinar tak menentu
tuk menerangi kegelapanku

kau hadir bagai pelangi
tak bercahaya namun berseri
tapi cukup menghiburkan hati

kupercaya pada suatu masa
sang surya kan menyinar jua
membawa harapan bersamanya

sekian lama waktu bersamamu..
tak terasa waktu yg berlalu
bagai pelangi petang kau ada
yang kan pasti pergi jua

kini saatnya berhenti..
menghitung hari yang tak bertepi..
telah lama kumenanti
kuputuskan..
saatnya berhenti mencari

Kegelapan

Gelap malam ini
Meski cahaya bintang menari-nari
Jalanan tetap sepi sunyi
Lenggang....Seolah mati

Kelam malam ini
Hanya berselimut angin dingin menusuk hati
Meski purnama benderang menyinari
Namun seolah tak peduli

Hitam pekat malam ini
Menggoreskan warna-warna kelabu pada diri
Menggelayut awan pedih
Menunggu yang tak pasti

Kisah yang berlalu


Hatiku selalu mengenang
Menyusuri sungai ku melangkah
Bersama riuhnya air yang bening
Diantara bebatuan yang kelam

Disini kuingin mengulas kisah
Yang berlalu bersama kelam
Kala harapanku seakan punah
Kau beranjak membawa kesan

Berlalu sudah beberapa purnama
Dan cukuplah hati ini berharap
Menunggu dengan asa duka
Mengalihkan resah dan gunda

Maafkan atas kelancanganku
Yang selama ini begitu semu
Menunggu hal yg berlalu
Menanti akhir dari harapan

Biarlah ku sendiri
Lewati hari-hari sepi
Tanpa riang dan candamu

Biar-biarlah...
Cukup aku saja sendiri
Lewati dinginnya mimpi
Tuk dapatkan hal yang abadi

Biar-biarlah..
Aku melangkahkan kaki tak menentu
Membawa akhir darimu
Dalam perjalanan hidupku

Maafkan aku...
Karena merasa diri belum mampu
Tuk memberimu satu kata itu
Memberi kepastian padamu

Walaupun kutahu...
Jiwamu masih tertinggal dalam hatiku
Percayalah padaNya
Takdir kan membuktikannya.

Lelah


Ku termenung seakan jiwaku melayang..
Tak tahu dimana perhentian....
Entah apa yang dalam pikiran
Bergemuruh di hatiku membayang

Ku dengar alunan ayat - ayat ...
Hidup hambar terbuang kata demi kata
Yang mengalun sebagai gita...
Mencurah rasa dalam kalimat..

Aku yang tak pernah sadar...
Aku yang tak pernah mengerti...
Setiap hembusan nafasku....
Setiap jengkal langkah hidupku...
Harusnya memiliki jiwa ....
Jiwa yang dapat mewakiliku
Sebagai binatang dalam topeng Manusia..

Ku dengar bisikan angin
Bercerita padaku tentang rindu..
Aku hanyut dan tertegun dalam pilu

Ku dengar bisikan ombak....
Bercerita padaku tentang rembulan
Yang sewindu tak bertemu

Oh tuhan...
Aku lelah melalui malam.....
Aku selalu menangis menunggu pagi...
Menangis yg tiada air mata lagi

Namun akhirnya kusadari..
Bahwa aku tak sedang bermimpi

Inilah kisahku...
Inilah hidupku..
Inilah jalanku..

Ditengah badai dan topan..
Ku tersenyum menatap senja...
Untuk yang pertama disepanjang hayatku...
Biarlah aku pasrah....
Kepada takdir ilahi ....
Yang kan menuntunku...
Pada keindahan nirwana...

Aku ingin menapaki puncak yang tinggi...
Bernyanyi ditengah savana yang indah nan sunyi..
Hanya deru angin yang menemani..
Mengiringi bait demi bait kuresapi

Tuhan..
Bukan aku yang menyakiti pelangi..
Bukan aku yang membuat langit menangis..

Aku hanya lelah ....
Oleh badai dialam ini...
Aku hanya ingin sendiri meniti sepi.....
Biarlah ragaku menapaki bumi...
Namun jiwaku bermain dengan rimba dan lautan..
Hingga nanti... saat kumati...

Tuk Sahabat


sahabat..
kuberusaha tenang meski kau pergi
tuk terbang ku tak mampu apalagi berlari
bayangmu hanya sanggup kutatap dari sini

sahabat..
kubiarkan kau berlalu
bersama senyum menutup sendu
ku yakin kau mengerti..
sulit bagiku tuk menggapai..
sebuah keinginan yg hanya mimpi

sahabat..
kuakui.. aku amat merindukanmu..
namun..
aku adalah aku..
memiliki keterbatasan dan waktu..

sahabat,,
aku juga hanya setitik asa..
yang harus rela melepaskanmu…
biar sang waktu menjaga keabadiannya…
meski semua berlalu…

sahabat..
walau kita takkan bersatu..
ijinkanlah aku tetap mengenangmu..
dalam sunyinya kesendirianku..

sahabat..
disini kuberdiri..
memohon dgn kerendahan hati..
merangkai do'a kepada Ilahi..
smoga kita bisa saling menjaga diri..

..salam selalu terucap untukmu sahabatku..