Thursday, August 26, 2010

Jurang Kehidupan

Hilang jiwa dalam hening
Tersudut dalam kehampaan jurang nista
terperosok bersama keterpurukan

langit smakin gelap
gelegar sang guntur dalam kemendungan
kilatan dewa petir menghujam
aku tetap mendongak ke atas
nyata begitu suram pandangan ini

dalam khayal separuh hatiku..
aku merasakan..
hanya sejengkal aku berdiri dari suramnya hidup
ku tak ingin terjatuh dalam jurang-jurang itu..

ku ingin menemukan..
sebuah jurang kebahagian..
sebuah jurang harapan...
bukan Jurang yang menggelapkan hatiku..
bukan jurang yang memberiku kebutaan akan syurga dunia..

Yaa.. Robbi..

waktu terus berjalan..
malam kian sunyi..
aku yg hina memberanikan datang
dgn kerendahan kubersujud..

ya robbi...
ijinkan aku mendekat
ijinkan aku bersimpuh.

ya.. Robbi..
aku yg berlumur dosa karena kealpaanku..
sungguh2 meminta dalam hatiku..
Jangan Kau campakan aku dalam murkaMu
basuhlah aku dg ampunanMu
selimutkanlah aku dg kasihMu…..

Ya.. Robbi..
Aku bersimpuh dihadapanMU..
bukan meratapi..jalan takdir ku..
Aku bersimpuh dihadapanMu..
bukan meratapi..kesengsaraan ku..
Aku bersimpuh dihadapanMu..
karena aku haus..
haus akan cinta...dan kasihMU.

Ya.. Robbi..
Dekatlah lah Engkau padaku..
agar tenang jiwa ini..
agar tentram hidup ini..
Agar damai menjalani takdirku..

Biarkan lah aku tersenyum..
dengan semua keputusan Mu..
Sesungguhnya..
Engkau yg Maha mengetahui apa yg terbaik untukku..

Renungan


saat malam kian hening
ku diam termenung…….
dalam keangkuhan penuh nista
berusaha menyadari akan dosa..

mungkinkah kan terhenti
dusta terganti oleh bijak
mecoba sesali yang kelabu
namun enggan sebut nama-Mu

kini kutersudut terpojok
tersandar di tembok yang rapuh
hati terus berteriak..
harus.. harus...harus!!!
ku harus memilih..

Ya Allah..Ya Robbi
tunjukanlah jalan yang diRidhoi
arahkan hidup yang hakiki
dalam restu yang suci.

Tuesday, August 24, 2010

Pelangi

Dalam sunyi bersama awan kelabu..
kutempuhi lorong berliku
mencari setitik sinar tak menentu
tuk menerangi kegelapanku

kau hadir bagai pelangi
tak bercahaya namun berseri
tapi cukup menghiburkan hati

kupercaya pada suatu masa
sang surya kan menyinar jua
membawa harapan bersamanya

sekian lama waktu bersamamu..
tak terasa waktu yg berlalu
bagai pelangi petang kau ada
yang kan pasti pergi jua

kini saatnya berhenti..
menghitung hari yang tak bertepi..
telah lama kumenanti
kuputuskan..
saatnya berhenti mencari

Kegelapan

Gelap malam ini
Meski cahaya bintang menari-nari
Jalanan tetap sepi sunyi
Lenggang....Seolah mati

Kelam malam ini
Hanya berselimut angin dingin menusuk hati
Meski purnama benderang menyinari
Namun seolah tak peduli

Hitam pekat malam ini
Menggoreskan warna-warna kelabu pada diri
Menggelayut awan pedih
Menunggu yang tak pasti

Kisah yang berlalu


Hatiku selalu mengenang
Menyusuri sungai ku melangkah
Bersama riuhnya air yang bening
Diantara bebatuan yang kelam

Disini kuingin mengulas kisah
Yang berlalu bersama kelam
Kala harapanku seakan punah
Kau beranjak membawa kesan

Berlalu sudah beberapa purnama
Dan cukuplah hati ini berharap
Menunggu dengan asa duka
Mengalihkan resah dan gunda

Maafkan atas kelancanganku
Yang selama ini begitu semu
Menunggu hal yg berlalu
Menanti akhir dari harapan

Biarlah ku sendiri
Lewati hari-hari sepi
Tanpa riang dan candamu

Biar-biarlah...
Cukup aku saja sendiri
Lewati dinginnya mimpi
Tuk dapatkan hal yang abadi

Biar-biarlah..
Aku melangkahkan kaki tak menentu
Membawa akhir darimu
Dalam perjalanan hidupku

Maafkan aku...
Karena merasa diri belum mampu
Tuk memberimu satu kata itu
Memberi kepastian padamu

Walaupun kutahu...
Jiwamu masih tertinggal dalam hatiku
Percayalah padaNya
Takdir kan membuktikannya.

Lelah


Ku termenung seakan jiwaku melayang..
Tak tahu dimana perhentian....
Entah apa yang dalam pikiran
Bergemuruh di hatiku membayang

Ku dengar alunan ayat - ayat ...
Hidup hambar terbuang kata demi kata
Yang mengalun sebagai gita...
Mencurah rasa dalam kalimat..

Aku yang tak pernah sadar...
Aku yang tak pernah mengerti...
Setiap hembusan nafasku....
Setiap jengkal langkah hidupku...
Harusnya memiliki jiwa ....
Jiwa yang dapat mewakiliku
Sebagai binatang dalam topeng Manusia..

Ku dengar bisikan angin
Bercerita padaku tentang rindu..
Aku hanyut dan tertegun dalam pilu

Ku dengar bisikan ombak....
Bercerita padaku tentang rembulan
Yang sewindu tak bertemu

Oh tuhan...
Aku lelah melalui malam.....
Aku selalu menangis menunggu pagi...
Menangis yg tiada air mata lagi

Namun akhirnya kusadari..
Bahwa aku tak sedang bermimpi

Inilah kisahku...
Inilah hidupku..
Inilah jalanku..

Ditengah badai dan topan..
Ku tersenyum menatap senja...
Untuk yang pertama disepanjang hayatku...
Biarlah aku pasrah....
Kepada takdir ilahi ....
Yang kan menuntunku...
Pada keindahan nirwana...

Aku ingin menapaki puncak yang tinggi...
Bernyanyi ditengah savana yang indah nan sunyi..
Hanya deru angin yang menemani..
Mengiringi bait demi bait kuresapi

Tuhan..
Bukan aku yang menyakiti pelangi..
Bukan aku yang membuat langit menangis..

Aku hanya lelah ....
Oleh badai dialam ini...
Aku hanya ingin sendiri meniti sepi.....
Biarlah ragaku menapaki bumi...
Namun jiwaku bermain dengan rimba dan lautan..
Hingga nanti... saat kumati...

Tuk Sahabat


sahabat..
kuberusaha tenang meski kau pergi
tuk terbang ku tak mampu apalagi berlari
bayangmu hanya sanggup kutatap dari sini

sahabat..
kubiarkan kau berlalu
bersama senyum menutup sendu
ku yakin kau mengerti..
sulit bagiku tuk menggapai..
sebuah keinginan yg hanya mimpi

sahabat..
kuakui.. aku amat merindukanmu..
namun..
aku adalah aku..
memiliki keterbatasan dan waktu..

sahabat,,
aku juga hanya setitik asa..
yang harus rela melepaskanmu…
biar sang waktu menjaga keabadiannya…
meski semua berlalu…

sahabat..
walau kita takkan bersatu..
ijinkanlah aku tetap mengenangmu..
dalam sunyinya kesendirianku..

sahabat..
disini kuberdiri..
memohon dgn kerendahan hati..
merangkai do'a kepada Ilahi..
smoga kita bisa saling menjaga diri..

..salam selalu terucap untukmu sahabatku..